Old Trafford Tak Lagi Angker: MU Kehilangan Dominasi Kandang
Manchester United kembali menelan kekalahan di Old Trafford, kali ini dari West Ham United dengan skor 0-2. Kekalahan ini menandai kekalahan kandang kesembilan mereka musim ini, menyamai rekor buruk pada musim 1973/74. Kondisi ini menunjukkan bahwa Old Trafford tak lagi menjadi benteng yang menakutkan bagi lawan.
Manajer Ruben Amorim mengakui bahwa timnya sedang mengalami krisis mendalam, baik secara teknis maupun mental. Ia menekankan bahwa kemenangan di Liga Europa tidak akan menutupi masalah struktural yang ada. Amorim bahkan mempertimbangkan untuk mundur dari jabatannya jika tidak ada perubahan signifikan.
Para pemain tampak kehilangan semangat juang dan determinasi yang selama ini menjadi ciri khas Manchester United. Kekalahan demi kekalahan di kandang sendiri menunjukkan bahwa tim ini telah kehilangan identitasnya sebagai klub besar. Pendukung pun mulai meragukan arah dan masa depan klub kesayangan mereka.
Krisis Identitas: Manchester United di Ambang Kehancuran
Musim 2024/25 menjadi mimpi buruk bagi Manchester United, dengan performa yang jauh dari ekspektasi. Tim ini hanya meraih dua kemenangan sejak Januari, keduanya melawan tim yang sudah terdegradasi. Posisi mereka di klasemen pun terpuruk, berada di peringkat ke-16 dengan 17 kekalahan dari 36 pertandingan.
Kekalahan dari West Ham menjadi pukulan telak, menandai tujuh pertandingan tanpa kemenangan. Para pemain tampak kehilangan arah, dengan pertahanan yang rapuh dan lini serang yang tumpul. Kondisi ini membuat banyak pihak meragukan kapasitas tim untuk bersaing di level tertinggi.
Amorim menyatakan bahwa klub membutuhkan perubahan mendasar, termasuk dalam budaya dan struktur organisasi. Ia menekankan bahwa tanpa perubahan tersebut, Manchester United akan terus terpuruk dan kehilangan statusnya sebagai klub elit. Pendukung pun mulai kehilangan kepercayaan terhadap manajemen dan arah klub.
Masa Depan Suram: Tantangan Berat Menanti Manchester United
Dengan hanya dua pertandingan tersisa, Manchester United menghadapi tantangan berat untuk menghindari catatan terburuk dalam sejarah mereka. Kekalahan beruntun dan performa buruk membuat mereka terancam finis di luar sepuluh besar, sesuatu yang jarang terjadi dalam sejarah klub. Pertandingan melawan Chelsea dan final Liga Europa menjadi penentu nasib mereka musim ini.
Cedera pemain kunci seperti Leny Yoro menambah daftar masalah yang harus dihadapi Amorim. Kehilangan pemain penting menjelang pertandingan krusial tentu menjadi kendala besar. Tim harus menemukan solusi cepat untuk mengatasi krisis ini dan menghindari kehancuran total.
Para pendukung berharap manajemen segera mengambil langkah tegas untuk membenahi tim. Perubahan dalam struktur organisasi, rekrutmen pemain, dan pendekatan taktik menjadi hal yang mendesak. Tanpa perubahan signifikan, masa depan Manchester United akan semakin suram dan penuh ketidakpastian.

